JAKARTA, iNewsBogor.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa pemerintah berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan pada 2022.
Berdasarkan paparan Jokowi, angka stunting pada tahun lalu menjadi 21,6 persen.
Persentase ini menunjukkan adanya penurunan signifikan pada angka stunting.
Sebab, pada 2014, angka stunting di Indonesia mencapai 37 persen.
Demikian disampaikan Jokowi saat membacakan pidato kenegaraan dalam acara Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
“Kita telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022 dari angka sebelumnya 37 persen, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 persen di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 persen di 2022,” papar Jokowi.
Penurunan signifikan pada angka stunting atau kurang gizi ini perlu diteruskan dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Jokowi menuturkan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp3.212 triliun pada medio 2015-2023.
Anggaran ini dialokasikan untuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan.
Anggaran ini juga dimanfaatkan untuk re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui program Kartu Prakerja dan Balai Latihan Kerja (BLK).
“Tidak hanya peluang saja, tapi strategi meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur,” ucap Jokowi.
Editor : Ifan Jafar Siddik