"Bahwa kami menolak atau mengharamkan energi batu bara dan itu diaminkan oleh ekonom Faisal Basri. Intinya dengan pengembangan yang tidak terlalu besar ini ada karya nyata yang bisa dinikmati oleh masyarakat Subang, umumnya Indonesia," ucapnya.
"Kami akan berani menolak energi batu bara, pasti akan ada pertanyaan dong dari tenant-tenant? Kami menyiapkan energi listrik dan gas. Energi gasnya kami kebetulan bekerjasama dengan BUMD yaitu PT Sumber Energi Abadi dan kebutuhan air minum dan peruntukan untuk industri kita bekerja sama dengan Perumda Tirta Rangga Subang," sambungnya.
Ia mengatakan, ada luas lahan pengembangan sekitar 126 hektar, itu terdapat 300 tenant yang bisa menyerap tenaga kerja mencapai 30.000 atau 40.000 orang.
Dengan adanya kerjasama ini diharapkan akan menjadi gambaran untuk wilayah lain supaya dapat melaksanakan investasi.
"Regulasi dan dinas terkait di Kabupaten Subang memberikan kenyamanan kepada pengusaha untuk melaksanakan investasi. Jadi birokrasi di sini baik tidak ada masalah, bahkan suport nya luar biasa," ujar Yusuf.
Sementara, Direktur Utama Perumda Tirta Rangga Subang, Lukman Nurhakim mengatakan kerja sama dengan pihak swasta ini berupa pelayanan penyediaan air minum dan air bersih. Pihaknya sudah bermitra dengan pihak swasta sebanyak 15 perusahaan dan termasuk yang pertama dalam waktu dekat dengan PT Intijaya Subang Industri.
Editor : Ifan Jafar Siddik