"Kami mewakili pemerintah harus melayani kebutuhan kawasan industri dan domestik atau masyarakat," katanya.
Lukman pun mengatakan, kerja sama tersebut juga berdampak positif kepada pendapatan asli daerah. Karena secara tarif berbeda, kalau dalam hitungan domestik sekitar Rp4 ribu perkubik. Sementara untuk industri dikenakan tarif Rp14 ribu perkubik.
"Dari sisi pendapatan bisa mensubsidi pelayanan domestik atau rumah tangga juga berkontribusi peningkatan pendapatan asli daerah lebih besar," tukasnya.
Direktur Operasional PT Subang Energi Abadi, Ahmad Mudofir menyampaikan bahwa pihaknya ialah BUMD yang membidangi energi khusus di kawasan Subang, yaitu menyediakan kebutuhan gas.
"Kami sedang menyediakan infrastruktur penyaluran gasnya kepada pelanggan. Diketahui bahwa Subang salah satu penghasil energi gas terbesar di Jawa Barat," katanya.
Mewakili Pemkab Subang, Ahmad Mudofir menyebut pihaknya melaksanakan amanat peraturan daerah di sektor investasi dan optimalisasi BUMD. Pihaknya mengaku menawari kerja sama dengan profesional ke pihak swasta salah satunya kepada PT Intijaya Subang Industri.
Editor : Ifan Jafar Siddik