BOGOR - Wakil Wali Kota Kota Bogor, Dedie Abdul Rachim mewakili satgas Covid 19 di Kota Bogor menerima bantuan yang diberikan SMP Binaan Sekolah Dinas Pendidikan di Kota Bogor sebanyak 250 paket yang diserahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Hanafi berlokasi di Gudang Logistik Covid-19 Gedung Wanita Bogor, Jumat (28/1/2022).
Wakil Walikota Kota Bogor, Dedie Abdul Rachim usai serah terima bantuan menjelaskan beberapa hal yang diputuskan dari hasil rapat satgas covid kota Bogor bersama Forkopimda pada hari Senin lalu menyatakan siap menghadapi omicron.
“Hasil rapat kita Forkopimda hari Senin lalu itu merekomendasikan bahwa posko menjadi salah satu simbol dari kita Pemkot Bogor siap menghadapi Omicron,” tegasnya.
Hasil rapat tersebut menghasilkan tiga point penting untuk antisipasi atau gerakan siap menghadapi situasi saat ini Kota Bogor kembali berada di level 2 dengan jumlah yang terpapar kian meningkat di setiap harinya. Menjadi tugas utama yang harus diprioritaskan oleh posko satgas covid19.
“Pertama ketersediaan sembako kepada mereka yang melakukan isoman di kediaman masing-masing, yang nantinya dikoordinasikan dengan wilayah dan Polresta Bogor,” lanjutnya.
“Kedua, posko ini nantinya akan mencoba untuk melengkapi kebutuhann kebutuhan kedaruratan seperti oksigen, APD, peti jenazah, apabila diperlukan. Masker, hand sanitizer, disinfektan. Artinya kita juga mau tidak mau harus mengantisipasi apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Sikap antisipasi tersebut dilakukan karena melihat terjadi peningkatan kasus di kota Bogor guna berjaga-jaga demi keselamatan seluruh masyarakat Dedie mengatakan akan mempersiapkan hat tersebut di RSUD Kota Bogor sebagai simbol kesiapan Pemkab menghadapi covid dengan varian apapun.
“Sudah lebih dari 50 per hari, sementara di nasional sudah di atas 8.000. Ini yang harus kita aktivasi,” jelasnya.
Kesiapan lainnya terlihat dengan adanya gerakan 3T dan beberapa tindakan yang mendampingi pasien-pasien yang sedang berjuang melawan situasi saat ini.
“Ketiga, kita akan intensifkan lagi testing,tracing, dan teeatment. Jadi sudah banyak yang diisolasi maka nanti dari puskesmas apabila ada yang isoman tentu harus melakukan visitasi ke rumah yang isoman di masing-masing kediaman. Tentu harus dibekali peralatan dan obat,” pungkasnya.
Editor : Hilman Hilmansyah