Berkaca pada negara lain, hampir di seluruh kota di dunia 70 persen perkotaan menjadi wilayah urban terlepas karena faktor urbanisasi atau memang wilayah tersebut yang membentuk kotanya sendiri menjadi urban.
Persoalan ini pun yang dihadapi oleh Kota Bogor dimana pertumbuhan penduduk meningkat yang berdampak pada meningkatnya wilayah wilayah slum area. Dalam menghadapi tingginya pergerakan masyarakat dengan peningkatan jumlah kendaraan namun akses jalan tidak banyak bertambah ada beberapa hal yang dilakukan oleh Kota Bogor.
Diantaranya melakukan penataan pedagang kaki lima dengan pembinaan, pembenahan sistem transportasi, menata kota dengan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, serta melakukan mitigasi dan survei untuk mengantisipasi bencana alam sehingga mempunyai ketahanan terhadap bencana alam.
Syarifah berharap dengan dijadikannya Kota Bogor sebagai pilot project yang didukung oleh berbagai tenaga ahli bisa memberikan masukan kepada Kota Bogor dalam menyusun perencanaan kota.
Foto bersama peserta Workshop Pelingkupan Kegiatan CIP NUDP Kemendagri di Royal Hotel Bogor. (Foto : Istimewa)
"Karena kami pun sedang menyusun rencana pembangunan daerah 2025-2026 kemudian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rancangan Teknokratik RPJMD dan juga RKPD 2025. Tentu saja serangkaian dokumen perencanaan ini menjadi bantuan fasilitasi NUDP melalui CIP menjadi masukan berharga bagi kami ketika kami menyusun perencanaan," ujarnya.
Editor : Furqon Munawar