Setelah lunas, Suryani dan suaminya, yang kini berusaha untuk membangun kiosnya itu, kembali mendapat tawaran lagi dari pihak bank. Pinjaman tersebut dengan jumlah yang lebih besar yaitu sebesar Rp50 juta. "Selesai pinjaman pertama saya dapat tawaran lagi, untuk membangun usaha saya, sebesar lima puluh juta rupiah ".
Akhirnya pasangan suami istri ini bisa memajukan usahanya dari hasil KUR. “Untuk tahap kedua, saya dapat tawaran lagi. Untuk KUR tahap kedua pada awal bulan Januari kemarin dan kebetulan saya butuh tambahan modal, " ujar Suryani yang memiliki tiga orang anak dari pasangannya, Hasyim.
Kini usaha Suryani dan Hasyim semakin maju. Awalnya sehari mendapat omset Rp1 juta- 1,5 juta, kini meningkat hingga Rp2 juta per hari" Karena komoditi toko saya sekarang sudah lumayan lengkap , Alhamdulillah kios saya beromset jutaan rupiah seharinya " .
Sementara itu , pimpinan cabang bank BRI Bogor Oloan Susanto, mengatakan bahwa setiap nasabah berhak mendapatkan pinjaman jika memang hasil pembayaran dari nasabah baik dan lancar. Maka nasabah berhak mengajukan top up, dengan dana yang lebih besar. Namun dana pinjaman lunak ini memiliki batas maksimal lima puluh juta rupiah. Jika lancar angsurannya maka akan mendapat pinjaman tahap selanjutnya .
"Kami berikan modal awal lima belas juta rupiah. Jika lancar pembayaran KUR-nya , maka kami tawarkan top up bagi nasabah yang memiliki tagihan yang lancar."
Dengan demikian, KUR dari bank BRI dinilai mampu membantu masyarakat khususnya bagi mereka yang ingin memajukan usahanya. Dengan bentuk bantuan modal usaha, dengan cicilan yang bisa dijangkau oleh masyarakat .
Editor : Hilman Hilmansyah