get app
inews
Aa Text
Read Next : Sambut Hari Anak, Lippo Plaza Ekalokasari Kembali Hadirkan Kids Festival 2024

Peluru Tak Terkendali: Buta Politik Lebih Bahaya Bagi Anak Muda

Sabtu, 27 Januari 2024 | 10:03 WIB
header img
Wakil Ketua Umum Peluru Tak Terkendali, Kevin, menyebut buta politik saat ini lebih berbahaya bagi anak muda. (Foto: Alpin/iNews.id).

BEKASI, iNewsBogor.id - Peluru Tak Terkendali menyelenggarakan acara sarapan bubur bersama dengan komunitas Vespa Milenial di Presiden University, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (27/1/2024).

Wakil Ketua Umum Peluru Tak Terkendali, Kevin, menjelaskan acara tersebut dirancang sebagai ajang mempererat hubungan serta berdiskusi tentang isu-isu politik dengan generasi muda.

"Kami disini berdiskusi bagaimana pemuda kedepannya menjadi garda terdepan bangsa," kata Kevin, dalam keterangan tertulis yang diterbitkan Senin (29/1/2024).

Tujuan utama Peluru Tak Terkendali selain mempromosikan kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, juga mengajak anak muda melek politik.

Lihat update kegiatan Peluru Tak Terkendali di sini.

Menurut Kevin, Peluru Tak Terkendali melihat banyak anak muda sekarang hanya menjadi komoditi politik karena ketidaktahuan mereka terhadap hal tersebut.

Ia mengatakan kebutaan politik di anak muda ini sudah sedemikian parah, sehingga sudah saatnya anak muda dididik politik agar mereka bisa berbicara politik secara konsepsional sembari nongkrong.

"Kami berusaha agar mereka melek politik dan memahami arti politik. Menurut kami buta politik lebih berbahaya untuk anak muda saat ini. Sebab belakangan ini banyak orang berkampanye bukan pada substansi, tapi hanya sensasi alias gimik," ujarnya.

Kevin bercerita pula banyak anak muda yang tidak puas dengan keadaan bangsa ini. Satu yang ia soroti adalah fenomena Gibran Rakabuming Raka, sosok milenial yang memiliki privilese karena ayahnya presiden, tapi justru mengangkangi hukum hanya demi kekuasaan.

"Dari diskusi ini, kami merasakan banyak anak muda yang kecewa dengan privilese yang dipakai oleh seseorang yang jadi cawapres dengan mengangkangi konstitusi. Disaat anak muda lain maju berproses dari nol, dia malah dapat privilese dari orangtuanya." kata Kevin.

Mindset Kreatif, Bukan Mindset Pekerja

Kevin juga mengatakan bahwa bangsa ini membutuhkan jargon baru, bukan "kerja, kerja, kerja" yang membuat masyarakat kita belakangan ini mempunyai mindset seperti budak.

"Gua dari tahun 2014 enggak setuju dengan jargon kerja, kerja, kerja, karena kita bukan budak ya. Sekarang bangsa Indonesia harus mencipta, mencipta, mencipta. Kita enggak mau anak muda selesai sekolah cuma tujuannya pabrik, tetapi mereka harus berkreasi menciptakan lapangan kerja juga," tegasnya.

Gagasan Peluru Tak Terkendali mengenai ideologi kreatif berangkat dari kesalahan fundamental jargon "kerja" pemerintah saat ini. Mereka menilai bahwa semangat bekerja harus diimbangi dengan pola berpikir kreatif. 

Hal inilah yang dilakukan oleh para pendahulu bangsa dan para tokoh besar Indonesia yang berhasil mengkreasi bangsa Indonesia hingga menjadi besar seperti saat ini.

Founding Fathers Indonesia dengan segala keterbatasannya mampu berkarya dan mencipta sehingga jadilah republik yang merdeka.

“Karena itu, dalam ideologi kreatif Peluru Tak Terkendali, kami punya prinsip alam ditambang bisa habis, tapi ide ditambang takkan pernah habis,” kata Kevin.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut