PANGANDARAN - Pemberlakuan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat mengakubatkan para pelaku usaha pariwisata pinggir pantai menjerit tak terkecuali pedagang pakaian pinggir pantai.
Kondisi sepi pembeli dialami salah satu pedagang pakaian pinggir pantai Pangandaran, Siti. Dia mengakui dagangan pakaian khas pantainya menurun drastis hingga separuhnya.
"Selama pandemi sepi pa, pengunjung yang datang kesini juga jauh berkurang, omzet merosot hingga 50% karena ada pembatasan. Saya bahkan sempat menutup total toko karena sepi pembeli. Baru belakangan ini saya coba buka kios karena ada pelonggaran eh sekarang udah dibatasi lagi" keluhnya.
Senada dengan Siti, pelaku usaha kuliner pinggir pantai Pangandaran pun bernasib sama. Pedagang ketoprak pinggir pantai Ujang mengeluhkan juga sepinya pengunjung pantai.
"Duh sepi pak. Dulu mah sebelum adanya pembatasan pengunjung alhamdulillah omzet juga. Sekarang mah sepi pa, liat aja sendiri nih." ujar Ujang sambil menunjukkan gerobak ketopraknya.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pangandaran memberlakukan kembali PPKM menyusul temuan warga positif COVID-19, praktis berpengaruh pada kunjungan wisata unggulan Pantai Pangandaran. Data Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran menunjukkan kunjungan wisatawan ke Pantai Pangandaran per Januari 2022 dikisaran 40 ribu. Sementara quota disiapkan selama masa pandemi sebanyak 80 ribu wisatawan.
Editor : Hilman Hilmansyah