Selanjutnya, terdapat juga ramalan Jayabaya yang berbunyi 'pancen wolak-waliking jaman, amenangi jaman edan, ora edan ora kumanan, sing waras padha nggagas, wong tani padha ditaleni, wong dora padha ura-ura, beja-bejane sing lali, isih beja kang eling lan waspadha'. Artinya, zaman yang kacau balau yang menyaksikan kegilaan, kalau tidak gila tidak akan mendapatkan bagian, orang yang sehat dalam berpikir, petani dibelenggu, para pembohong bersuka ria seberuntungnya orang yang lupa, masih beruntung yang ingat dan waspada.
Jayabaya juga menyinggung tentang ketidakadilan dalam hukuman pemimpin dan pejabat yang berperilaku jahat. Hal ini digambarkan Jayabaya dalam kalimat 'ukuman ratu ora adil, akeh pangkat jahat jahil, kelakuan padha ganjil, sing apik padha kepencil, akarya apik manungsa isin, luwih utama ngapusi', yang berarti 'hukuman pemimpin tidak adil, banyak pejabat yang jahat dan jahil, perilakunya semua ganjil yang benar terpencil berbuat baik manusia malu lebih mengutamakan menipu'.
Editor : Ifan Jafar Siddik