“Kita kerja sama dengan para camat untuk meminjam aula mereka atau kita konsentrasikan di IBI Kesatuan yang selama ini membersamai seluruh peserta sejak 2020 sampai kemarin UMKM Juara 2023 sebagai pendampingan dari kampus. Hingga saat ini ada sekitar 700 pelaku UMKM yang kita dampingi,” sebut Hadi.
Terkait output yang diharapkan adalah ekspor produk UMKM. Dalam waktu dekat akan menjajaki kolaborasi dengan UNESCO terkait pertemuan dengan buyer dari BUMN untuk melihat peluang apa saja yang dibutuhkan.
Sejak tahun 2019 jumlah UMKM di Kota Bogor yang telah sukses dalam pendampingan UMKM Juara sekitar 20 persen dari setiap angkatan. Diantaranya pada tahun 2020 produk UMKM tali temali sudah ekspor ke eropa, Australia dan Amerika dengan produk gantungan, vas bunga, tirai hingga berkembang dengan membuat rumah binaan. Bahkan pelaku UMKM berupa produk pengrajin tas sudah masuk bursa efek.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah (ketiga dari kiri baris depan) bersama para pelaku UMKM usai membuka kegiatan "UMKM Kota Bogor Naik Kelas Menuju Indonesia Emas". (Foto : Istimewa)
“Sekitar 2 tahun yang lalu pengrajin tas menjadi salah satu juara favorit dan mereka mendapatkan pendampingan juga dari BJB untuk permodalan,” katanya.
Editor : Furqon Munawar