"Kalau misalnya orang lain yang membaca, timbul spekulasi buruk. Karena seorang Profesor muslim tampak mendukung produk yang terafiliasi dengan Israel. Jadi (dia) seolah menolak boikot. Nggak usah boikot. Itu kan (masyarakat) membaca itu jadinya bingung," kata dia.
Selanjutnya, Mulyadin berharap, agar kejadian serupa tak terulang kembali. Sebab, hal itu dapat merugikan orang lain terkhusus bagi citranya para ulama dan tokoh Islam Indonesia.
"Hal yang sangat tidak bisa diterima secara jurnalistik. Kita sebagai umat Islam, tentu tidak boleh begitu," imbuhnya.
Sebelumnya, di akun sosial media Instagram pribadinya Nadirsyah Hosen @nadirsyahhosen_official merasa dirugikan karena pencatutan nama oleh perusahaan air minum kemasan AQUA dan CNN yang dilakukan tanpa persetujuannya.
"Kutipan asal catut nama ini merugikan saya selaku pribadi maupun profesional sebagai akademisi dalam isu yang sensitif di kalangan umat," tulis Gus Nadir sapaan karibnya di sosial media miliknya.
Editor : Furqon Munawar