"Warga kita ada yang jualan di pasar itu dan belakangan mereka mengeluhkan karena ada pungli dari ormas ternama, pedagang itu harus setor Rp150 ribu sampai Rp 300 ribu," kata Boy.
Boy mengatakan tidak hanya aksi premanisme, ormas itu juga mengintimidasi warga dan pedagang. Bahkan mereka berani mengancam pedagang dan warga dengan senjata tajam dan senjata api.
"Info yang saya terima ada warga yang jadi pedagang di pasar itu jadi korban pembacokan hingga meninggal dunia oleh ormas itu, korbannya warga kita yang juga pedagang di pasar," kata Boy.
Boy mengharapkan Pemkot Bogor berani tindak tegas dengan relokasi pasar tumpah presiden di jalan Merdeka, Bogor Tengah. Sehingga tidak ada lagi kemacetan dan aksi premanisme di lokasi itu.
"Harapannya kita minta Pemkot Bogor mau relokasi pedagang jadi tidak lagi ada kemacetan, dan pihak kepolisian juga menindak tegas ormas yang melakukan premanisme di pasar itu, karena kami sendiri sudah merasa resah," tutupnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta