"Kenapa saya ngomong seperti itu, Pemilu Legislatif, Pilpres itu berbeda dengan Pilkada. Karena jumlah TPS berbeda, bahkan hilang separuhnya. Yang tadinya buka pintu rumah kelihatan, disana ada TPS. Tapi pada Pilkada TPS nya itu hanya ada di setiap RW saja. Jadi yang tadinya ada 10, tinggal 5," jelasnya.
"Akhirnya kita mau keluar rumah malas dan mereka tidak datang ke TPS karena Rudy-Jaro mah sudah pasti menang gak usah ke TPS juga. Mending saya dirumah dan ngopi," sambungnya.
Maka, lanjut Rudy, dengan terlalu percaya diri bahwa Paslon nomor urut 1 akan memenangkan Pilkada, akhirnya akan menurunkan partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS.
"Itu baru satu, tapi ternyata kalau semua masyarakat punya pemikiran yang sama, akhirnya sama-sama tidak datang ke TPS dan tidak milih karena terlalu percaya diri," tegasnya.
Oleh karena itu dia menekankan di tanggal 27 November 2024 nanti, para relawan harus sudah bisa mengajak masyarakat agar datang ke TPS dan mencoblos paslon bupati Bogor nomor urut 1.
Editor : Furqon Munawar