Fuad menilai janji pemberian bantuan uang Rp 100 juta itu sangat tidak masuk akal, seraya mengkalkulasi kesiapan APBD Kabupaten Muara Enim yang hanya berjumlah Rp 4,3 Triliun.
Setidaknya, lanjut Fuad, Paslon Edison-Sumarni harus menyediakan uang senilai Rp 115 triliun bagi 115 ribu Kepala Keluarga jika memang program bantuan ini direalisasikam.
“Dengan DPT sekitar 460 ribu jiwa dan mungkin jumlah KK sebanyak 115 ribu, maka uang yang dibutuhkan Edison-Sumarni untuk membayar janji program tersebut sebanyak Rp 115 triliun. Sementara APBD Muara Enim hanya Rp 4,3 triliun. Jadi jelas yah, ini selain politik uang terselubung yah juga bentuk pembohongan publik,” tutur dia.
Untuk diketahui, hasil Pilkada Kabupaten Muara Enim hingga saat ini masih bergulir menjadi sengketa di Mahkamah Konsitusi (MK).
Editor : Furqon Munawar