Tindakan Hasto, lanjut Fadhli, sebagai olok-olok politik. Apalagi seolah-olah dengan backup partai (PDIP), Hasto mungkin ingin memberi pesan kepada KPK bahwa dirinya tidak akan pernah bisa ditangkap. Sampai kapan pun.
Situasi ini juga diperjelas dengan sikap Megawati (Ketum PDIP) yang berulang kali memberikan perhatian pada kasus Hasto. Mega, mungkin dalam pengaruh Hasto, percaya bahwa pentersangkaan Hasto ini erat kaitannya dengan langkah politik PDIP memecat Jokowi dan keluarganya. Sekali lagi, Hasto berhasil membawa perkara pribadinya seolah-olah menjadi kriminalisasi KPK (kekuasaan) terhadap PDIP.
“Karena itu, saya kembali mengingatkan. Mungkin ini waktunya bagi Kader PDIP yang lain untuk menyerukan kepada sebagian elite PDIP yang lain bahwa kasus Hasto adalah masalah pribadinya dan tidak ada kaitannya dengan PDIP,” tandasnya.
Menurut Fadhli, PDIP justru tidak boleh terbebani dengan kasus Hasto. PDIP harus membuktikan bahwa partai banteng punya komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Tindakan PDIP yang seolah-olah membela Hasto akan menjadi citra buruk partai di mata masyarakat dan calon pemilih di Pemilu 2029.
Editor : Furqon Munawar