get app
inews
Aa Text
Read Next : Inspirasi Kegembiraan Islami: 10 Ide Permainan Seru untuk Pesantren Kilat

Mengenal Toilet di Era Peradaban Islam Kontemporer

Minggu, 27 Maret 2022 | 18:27 WIB
header img
Ilustrasi toilet. FOTO: ist

Islam mengajarkan bahwa 'Kebersihan adalah sebagian dari iman'. Semua hal diatur dengan sangat rapi dan detail oleh Islam tidak terkecuali bahkan dalam hal buang hajat sekalipun.

Sejak abad ke-10,  jauh sebelum Barat mengenal toilet seperti yang kita kenal sekarang, apa yang ditemukan dalam kamar mandi dan praktik kebersihan di hampir semua wilayah kekuasaan kaum Muslim bisa diperbandingkan dengan apa yang dikembangkan saat ini. 

Pada abad ke-13, ilmuwan Muslim al-Jazari, menulis sebuah buku yang menjelaskan perangkat mekanis, termasuk alat untuk berwudhu. Alat ini bersifat mobile, dan bahkan biasa dilakukan untuk melayani para tetamu. Air menjadi pembersih utama dalam tradisi Islam. Toilet-toilet pada masa kejayaan Islam di Abad Pertengahan adalah model toilet 'basah' seperti yang kita kenal saat ini.

Sabun, bagian yang tak terpisahkan dari sanitasi, juga ditemukan pada masa kejayaan Islam. Masyarakat di bawah kekuasaan Usmaniyah biasa membuat sabun sendiri, dengan mencampur minyak (biasanya minyak zaitun) dengan al-qali, yaitu sejenis garam. Keduanya direbus untuk mencapai campuran yang tepat, dibiarkan mengeras dan jadilah sabun batangan. Sabun ini digunakan di hammam, rumah pemandian umum.

Al-Kindi juga menulis sebuah buku tentang parfum yang disebut Book of the Chemistry of Perfume and Distillations. Dia dikenal sebagai filsuf, tapi juga seorang apoteker, opthalmologist, fisikawan, matematikawan, ahli geografi, astronom, dan ahli kimia. Bukunya berisi lebih dari seratus resep untuk minyak, salep dan air aromatik. Tradisi pembuatan parfum kemudian tersebar ke berbagai penjuru dunia dengan cara menyuling tanaman dan bunga.

Sejarah mencatat pada tahun 1683, Dinasti Usmaniyah menguasai hampir seluruh pantai Afrika di Laut Tengah, kedua tepi Laut Merah, Eropa tenggara termasuk Balkan dan sebagian besar Bulgaria dan Rumania saat ini, Turki, dan Irak saat ini. Di daerah-daerah yang dikuasai, tradisi Islam turut disebarkan, termasuk pentingnya menjaga kebersihan. Saat mereka menguasai Konstantinopel, salah satu yang dibenahi adalah urusan buang hajat ini. Mereka membangun 1.400 toilet umum, ketika tak satu pun WC ditemukan di seantero Eropa saat itu.

Seperti itulah kesempurnaan Islam. Islam mengajarkan, seorang hamba diharuskan untuk membersihkan diri sebelum berinteraksi dengan Rabbnya. Ini dipraktikkan dengan mandi, wudhu atau tayammum. Demikian pentingnya bersih dan suci dalam islam sehingga sebagian ulama mengatakan,  "kunci surga adalah shalat, dan kunci shalat adalah bersuci". Ketika berinteraksi dengan sesama manusia kita diajarkan untuk selalu dalam keadaan bersih terutama untuk kenyamanan dan keselamatan diri dan orang lain.  Begitu juga dalam berinteraksi dengan alam sekitar, kita diperintahkan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan aman.

Editor : Hilman Hilmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut