Mengatasi Hiperhidrosis: Solusi Terbaik untuk Keringat Berlebihan yang Mengganggu Kepercayaan Diri
Pada hiperhidrosis primer, penyebab pasti belum diketahui, namun diduga berkaitan dengan aktivitas berlebihan dari sistem saraf yang mengatur kelenjar keringat. Stres dan kecemasan sering kali menjadi pemicu utama munculnya keringat berlebih pada penderita jenis ini. Sementara itu, hiperhidrosis sekunder terjadi sebagai akibat dari penyakit atau kondisi medis tertentu yang memengaruhi fungsi tubuh.
"Diagnosa yang tepat sangat penting untuk menentukan jenis dan penyebab hiperhidrosis, karena pengobatannya bisa sangat bervariasi. Misalnya, pada hiperhidrosis sekunder, pengobatan akan difokuskan pada penyembuhan penyakit yang mendasarinya," tambah dr. Stella.
Beruntung, dengan kemajuan teknologi medis saat ini, ada berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi keringat berlebih. Pilihan pengobatan ini dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi masing-masing individu.
Antiperspirant: Langkah pertama yang paling mudah adalah menggunakan produk antiperspirant dengan kandungan aluminium klorida. Produk ini dapat membantu menyumbat sementara kelenjar keringat di area yang bermasalah.
Iontophoresis: Prosedur ini melibatkan penggunaan aliran listrik ringan yang diterapkan melalui air untuk "mematikan" sementara kelenjar keringat. Terutama efektif untuk telapak tangan dan kaki.
Suntikan Botox: Menggunakan botox untuk memblokir sinyal saraf yang memicu keringat adalah salah satu solusi yang semakin populer. Suntikan botox efektif untuk area ketiak dan bisa bertahan beberapa bulan.
Obat Oral: Obat antikolinergik dapat digunakan untuk mengurangi aktivitas kelenjar keringat di seluruh tubuh, meskipun pengobatan ini perlu diawasi oleh dokter.
Pembedahan: Pilihan terakhir adalah prosedur Simpatektomi Torakoskopik Endoskopi (ETS), yang dilakukan untuk memotong atau menjepit saraf simpatik yang mengendalikan keringat di area yang bermasalah.
Editor : Ifan Jafar Siddik