Data Satelit: Hanya 0,51% Wilayah IKN yang Memiliki Ketersediaan Air Tinggi
Laras menjelaskan, rendahnya ketersediaan air di IKN berpotensi menimbulkan dampak serius, mulai dari penurunan curah hujan, kualitas air yang memburuk akibat kontaminasi logam seperti zat besi, hingga potensi konflik akibat meningkatnya kebutuhan air bersih seiring pertumbuhan populasi pendatang.
Solusi: Bendungan hingga Konsep Kota Spons
Sebagai langkah mitigasi, BRIN merekomendasikan pembangunan bendungan, sistem perpipaan, embung, serta konservasi lingkungan seperti pembuatan hutan kota dan reboisasi. Laras juga menekankan pentingnya penerapan konsep Sponge City, yaitu kota yang mampu menyerap dan memanfaatkan air hujan secara alami.
“Pengelolaan air yang berkelanjutan harus diimbangi dengan edukasi masyarakat agar bijak menggunakan air dan tidak mencemarinya,” tambahnya.
Editor : Furqon Munawar