Program SRP dari Rikolto Sukses Dorong Petani Boyolali Naik Kelas, Panen Meningkat Tanah Tetap Subur

Senada, Kepala Desa Pojok, Fitriyanto, turut mengapresiasi inisiatif ini. Menurutnya, SRP membuat petani makin bersemangat menanam padi karena hasil panennya terbukti meningkat. “Dalam enam kali pertemuan, petani belajar sistem tanam jajar legowo, pengamatan tinggi tanaman, hingga pengendalian hama. Hasil panen dari SRP jauh lebih baik dibanding metode konvensional,” ungkapnya.
Ratih Rahmawati, Koordinator Program Beras Rikolto Indonesia, menjelaskan bahwa Demplot Poktan Kridomulyo merupakan hasil kolaborasi antara Rikolto dan APPOLI. Dalam SRP terdapat 41 kriteria standar yang mencakup praktik budidaya, pemupukan, dan kesehatan lahan.
“Demplot ini menjadi ruang belajar petani untuk memahami kondisi lahannya dan menerapkan pemupukan yang tepat sasaran. Tujuannya agar produktivitas meningkat dan hasil panen sesuai harapan,” terang Ratih.
Setelah pelaksanaan sekolah lapangan, tim Rikolto dan KRKP mengunjungi Koperasi Produsen Asosiasi Petani Organik Boyolali (APOB) yang telah sukses menjalankan SRP. Lebih dari 1.800 petani tergabung dalam APOB kini mampu menghasilkan beras sehat, rendah emisi, dan ramah lingkungan.
Ketua APOB, Murbowo, menyebut kerja sama dengan Rikolto menjadi tonggak penting dalam transformasi sistem pertanian di Boyolali.
“Sejak bermitra dengan Rikolto, kami bisa mengembangkan budidaya beras SRP di Sawit dan Tanju Dono. Beras kami kini lebih berkualitas, aman dikonsumsi, dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik