Refleksi Akhir Tahun PWI Kota Bogor 2025, Wali Kota Dedie Rachim Paparkan Rencana Trem hingga PSEL
Ia menambahkan, refleksi akhir tahun juga membuka ruang partisipasi publik secara luas, baik melalui pertanyaan langsung maupun kanal media sosial PWI Kota Bogor. Tingginya jumlah pertanyaan yang masuk menunjukkan kepedulian serta sikap kritis warga terhadap pembangunan daerah.
“Ini tentu menjadi bahan evaluasi penting bagi Pemkot dan DPRD Kota Bogor,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengapresiasi PWI Kota Bogor atas terselenggaranya refleksi akhir tahun 2025. Ia menilai forum ini sangat positif karena menjadi wadah penyampaian kinerja pemerintah daerah selama sembilan bulan masa kepemimpinannya.
Dedie juga mengenang momen awal pelantikannya bersama Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, yang bertepatan dengan situasi nasional yang diwarnai aksi demonstrasi di sejumlah daerah. Ia mengapresiasi peran Polresta Bogor Kota dan Kodim 0606/Kota Bogor dalam menjaga kondusivitas wilayah.
“Saat kami dilantik, situasi nasional sedang ramai demo. Alhamdulillah Kota Bogor tetap aman dan kondusif berkat kesiapsiagaan aparat,” ungkap Dedie.
Dalam kesempatan itu, Dedie turut menyampaikan terima kasih kepada insan pers dan PWI Kota Bogor yang konsisten mengawal serta menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat.
Dalam pemaparannya, Dedie menjelaskan sejumlah program prioritas Pemkot Bogor, khususnya di sektor transportasi. Salah satunya melalui kebijakan reduksi dan rerouting angkutan kota (angkot) sebagai langkah penataan lalu lintas.
Ke depan, Pemkot Bogor juga merencanakan kehadiran transportasi massal berbasis trem sebagai solusi mobilitas di pusat kota.
“Dengan hadirnya trem, ke depan tidak akan ada lagi angkot yang beroperasi di tengah kota,” jelasnya.
Selain transportasi, Dedie menyoroti upaya penanganan sampah melalui program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Ia menyebutkan Pemkot Bogor telah melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Lingkungan Hidup, termasuk peninjauan lokasi PSEL di TPA Galuga serta penyediaan lahan di wilayah Tanah Sareal.
Di sektor pariwisata, Dedie menyinggung potensi besar Kebun Raya Bogor (KRB) yang setiap tahun dikunjungi lebih dari satu juta wisatawan, namun kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum optimal.
Untuk meningkatkan PAD, Pemkot Bogor merancang pengembangan eks Pasar dan Plaza Bogor menjadi kawasan park and ride, lengkap dengan kantong parkir dan fasilitas hotel.
“Langkah ini kami ambil sebagai bagian dari strategi peningkatan PAD Kota Bogor,” tegasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik