"Sektor Pertanian merupakan satu-satunya sektor yang berdampak positif 16,24% terhadap PDB Indonesia dan mampu bertahan dalam pandemik. Tujuan dari kunjungan diplomasi ini adalah untuk mempelajari pertanian cerdas guna mengatasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global", ungkap Anggia Erma Rini, pimpinan Komisi IV DPR, yang merupakan pimpinan delegasi.
Kepala Balitbangtan Prof. Fadjry Djufry turut hadir pada pertemuan yang dilaksanakan di kantor Kementerian Pertanian dan Kehutanan tersebut. Fadjry menjelaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan lembaga riset pemerintah Turki untuk bekerjasama, khususnya dalam pengembangan standar produk pertanian.
"Kami telah bertemu dengan Direktur Jenderal TAGEM dan membicarakan potensi kolaborasi antara lain pengembangan standar produk pertanian, peningkatan capacity building sumber daya manusia, dan mitigasi perubahan iklim", ungkap Fadjry.
Balitbangtan yang telah bertransformasi menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian akan menambahkan klausul kerjasama dan kolaborasi dalam MoU yang telah diinisiasi dengan Kementerian Pertanian Turki sebelumnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait