Ahmet merespon dengan antusias terhadap apa yang disampaikan oleh Kepala Balitbangtan dan menunggu follow-up dari MoU yang belum selesai tersebut. Ahmet menambahkan, dalam mengatasi ancaman krisis pangan global di Turki, 50 institusi R&D bekerjasama dengan institusi dunia.
“Keamanan pangan menjadi topik penting dalam Kementerian Pertanian sehingga dibentuk departemen khusus. Perencanaan dan Aksi untuk keamanan pangan adalah 5-17% untuk riset dan pengembangan.” lanjutnya.
Ahmet juga menekankan bahwa untuk memperkuat ketahanan pangan, pertanian keluarga telah digalakkan di Turki.
Menurut Ahmet, standar produk pertanian Turki telah diharmonisasi dan mengadopsi standar Uni Eropa, bahkan standar lebih tinggi. Produk pertanian dari Indonesia antara lain Crude Palm Oil (CPO) sangat dibutuhkan di Turki begitu pula pati jagung.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait