Namun, meski gerakan perempuan nasional telah dimulai sejak 94 tahun lalu, harus diakui bahwa hingga saat ini perlakuan diskriminatif, subordinasi serta tindakan hegemoni sistem patriarki masih kuat mencengkram.
Disadari atau tidak, peran politik perempuan dalam berbagai sendi organisasi baik itu ormas maupun partai politik serta kepemerintahan masih sangat jauh dari ideal. Ini tidak bisa didiamkan.
Sebab negara ini hampir 50 persen komposisi penduduknya adalah perempuan. Apabila aspirasi perempuan gagal terwakili dengan benar, maka kaum perempuan akan terpukul. Artinya, separuh dari rakyat Indonesia terpuruk.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait