BANDUNG, iNewsBogor.id – Bergabungnya Ridwan Kamil dalam tubuh Partai Golongan Karya (Golkar), dinilai sebagai langkah jitu dalam upaya mendulang suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, mendatang.
Setidaknya hal itu diungkap pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad), Firman Manan kepada wartawan di Bandung, Kamis (19/1/2023). Menurutnya, dengan bergabungnya Ridwan Kamil akan menjadi tambahan kader potensial di Jawa Barat, selain mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Firman juga berpendapat bahwa ada kemungkinan jika partai Golkar memberikan porsi Ridwan Kamil ke Pilgub Jakarta dan Dedi Mulyadi ke Pilgub Jawa Barat. “Kang Emil (Ridwan Kamil) didorong ke (Pilgub) DKI Jakarta kemudian kans di Jabar masuk Kang Dedi Mulyadi. Tidak masalah jika skemanya seperti itu,” kata Firman.
Menurut Firman, Golkar tidak akan terpecah belah dengan hadirnya dua pentolan yang sama-sama memiliki pengalaman besar di bidang politik itu. Pasalnya, lanjut Firman, Golkar memiliki kemampuan untuk mengatasi konflik dengan baik.
Terbukti, meskipun kerap kali diterpa bermacam konflik, Golkar tetap menjadi partai yang signifikan. Hal itu bisa dilihat dengan lahirnya Gerindra, NasDem, dan Hanura yang notabene pecahan dari Golkar.
“Perpecahan luar biasa, tapi tetap besar dan konflik secara internal bisa diselesaikan. Apalagi untuk level di Pilgub Jawa Barat, saya pikir Partai Golkar akan mengkalkulasi siapa kandidat yang betul-betul berpotensi untuk maju,” ungkapnya.
Firman juga mengatakan, Golkar sangat diuntungkan dengan hadirnya sosok Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi. Mereka tinggal mempertimbangkan mana yang harus lebih diprioritaskan.
“Tinggal bagaimana mengkalkulasi, karena Golkar mempunyai kemampuan menyelesaikan konflik. Tapi pada akhirnya akan berbicara soal disiplin organisasi. Kalau sudah diputuskan, itu akan selesai, tidak akan menjadi konflik yang berkepanjangan,” tandasnya.
Diketahui, Ridwan Kamil resmi menjadi anggota Partai Golkar pada Rabu, 18 Januari 2023 kemaren. Masuknya Ridwan Kamil tentu memiliki dampak dalam kontestasi politik partai dengan warna dominan kuning itu, khususnya di Jawa Barat.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, langsung dipercaya menempati posisi strategis dalam struktur Partai Golkar. Ketum Golkar, Airlangga Hartarto menempatkan Kang Emil di Wakil Ketua Umum.
Kang Emil pun memasrahkan sepenuhnya kepada Ketum perihal posisi strukturalnya tersebut.
“Saya sebenarnya terserah Pak Airlangga, tadi Pak Airlangga berbaik hati menempatkan saya posisinya Wakil Ketua Umum di Penggalangan Pemilih dan concern Bappilu. Saya fatsun terhadap keputusan organisasi maka kemana-mana keputusan partai terkait Pak Airlangga sebagai capres itu akan saya narasikan,” ujar Ridwan Kamil saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu 18 Januari 2023.
Sementara itu, Airlangga Hartarto mengatakan kalau Ridwan Kamil cocok di posisi tersebut. Mengingat kerja Bappilu cukup urgen dan pemilu tinggal satu tahun lagi. Airlangga juga menuturkan bahwa adanya Kang Emil di partai yang ia pimpin akan menambah kekuatan tim dari partainya.
“Tentu adanya tambahan politik di Jabar ini akan melengkapi tim dari Partai Golkar,” ujarnya.
Airlangga juga mengaku bahwa pihaknya sudah pernah bekerja sama dengan Kang Emil, terlebih pada saat penanganan Covud-19. Maka dari itu, Kang Emil bukan orang asing lagi bagi dirinya.
“Dan secara ideologis tidak berbeda dan selama ini Partai Golkar sudah bekerja keras untuk kesejahteraan rakyat, dan saya sendiri selama menangani Covid-19 bekerja sama dengan Kang Emil. Cara kerjanya sudah kenal juga,” tutup Airlangga.
Sebagai informasi, sebelum Ridwan Kamil bergabung ke partai Golkar, ia lebih dulu bergabung dengan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin itu, yakni Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) bernama Kosgoro 1957.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait