Pengmas UI Dorong Milenial dan Pelaku UMKM di Depok Melek Teknologi

Thomas Pulungan
Universitas Indonesia atau UI mendorong kaum milenial dan perempuan pelaku UKM di Kota Depok melek teknologi dalam berwirausaha.(Foto: IST)

DEPOK,iNews.id- Universitas Indonesia atau UI mendorong kaum milenial dan perempuan pelaku UKM di Kota Depok melek teknologi dalam berwirausaha. Hal ini ditekankan oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI)

Hal ini agar pelaku UKM milenial dan perempuan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga di masa pandemi Covid-19.

Saat ini, DPPM UI sedang menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) dengan mengangkat tema “Peningkatan kapasitas kemandirian pelaku UKM di era pandemi melalui creative digital marketing dalam membangun ketahanan ekonomi di Depok”. 

Kegiatan pengmas ini diketuai Rahmi Setiawati selaku Ketua Program Studi Produksi Media Vokasi UI bersama dengan Arius Krypton Onarelly selaku Ketua Prodi Studi Penyiaran Multimedia Vokasi UI.

Rahmi Setiawati mengatakan, kondisi pandemi membuat pelaku UKM perlu merubah strategi agar dapat bertahan dalam menjalankan usahanya. Diperlukan strategi baru melalui pendekatan teknologi pada usahanya. 

Untuk itu, perlu dilakukan kegiatan yang bertujuan memberikan peningkatan kapasitas kemandirian bagi para pelaku UKM, salah satunya dengan melakukan pelatihan tentang creative digital marketing. 

"Tujuan kegiatan ini di antaranya membangun kesadaran wirausaha dengan menerapkan perkembangan teknologi digital yang menyebabkan produk dengan cepat diterima oleh pangsa pasar dan dapat diakses melalui platform digital," ujar Rahmi dalam keterangan tertulisnya diterima Senin (27/12/2021). 

Sebagai tahap awal kegiatan, telah dilakukan pemetaan potensi masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya. Sasaran untuk wilayah Cimanggis adalah mendorong peningkatan kapasitas kelompok milenial untuk berwirausaha melalui kegiatan bersama dengan lembaga pendidikan non formal Bina Mutu Bangsa. 

Kaum milenial Cimanggis diberi pelatihan tentang membangun kemasan makanan dan penentuan nama atau merek pada produk kuliner yang dihasilkan. Dari Bina Mutu Bangsa juga melatih mereka keterampilan memasak untuk produk kuliner, yaitu bakso malang.

Sedangkan program untuk Kecamatan Sukmajaya sasarannya adalah kelompok perempuan, dengan dominan adalah ibu-ibu melalui komunitas rajutan. Mereka diberi pelatihan tentang marketing digital sehingga produk hasil rajutan dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Sementara materi keterampilan fokus pada teknik merajut bekerja sama dengan Charlie Rajut. 

"Pengembangan produk kuliner dan rajutan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang mengembangkan produk yang kreatif dan marketplace untuk mengembang produk para pelaku UKM," kata Rahmi.

Menurut Rahmi, dampak dari program ini akan dapat dirasakan secara langsung manfaatnya, baik secara mikro yaitu peningkatan kemandirian dan kesejahteraan keluarga, maupun secara makro, yakni  memberikan peningkatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat. 

"Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendekatan community development dengan sasaran kelompok milenial dan kelompok perempuan, khususnya para ibu rumah tangga, akan mengoptimalkan potensi SDM yang menghasilkan kreativitas dan produk unggulan sehingga dapat meningkatkan perekonomian," ungkap Rahmi.

Ke depan kegitan ini diharapkan tetap berkelanjutan, karena peran lembaga pendidikan sebagai penggerak dalam membentuk community development melalui instrumen pendampingan, sebagai faktor penting dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menciptakan kualitas kehidupannya.

Pada akhirnya, melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini maka akan dapat mengembangkan potensi UKM, dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku (pemilik), tetapi juga membuka lapangan pekerjaan. Dampak lain, dapat menjadi sentra pendidikan bagi pelaku UKM untuk pengembangan usaha, yang juga merupakan representasi pembinaan dan pemberdayaan UKM di Depok.

CEO Bina Mutu Bangsa Adjie Gumelar  menyebutkan, pihaknya telah lama menjalankan program Program Kecakapan Wirausaha (PKW), dimana program ini menjadikan para usia produktif yang belum/tidak bekerja, bisa memiliki usaha. Pesertanya rata-rata berusia 18-25 tahun, dan diisi oleh 20-30 orang setiap batchnya.

Sementara Camat Sukmajaya Ferry  Birowo mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan membantu semakin berkembangnya kelompok usaha kaum perempuan yang akan menciptakan ketahanan ekonomi bagi keluarganya, khususnya di era pandemi ini. Dengan tumbuhnya kelompok-kelompok usaha dengan sendirinya dapat meningkatkan perekonomian wilayah.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network