"Berharap agar bisa masuk ke BUMD atau pemerintah untuk diserap sebagai sapi potong," katanya.
Penurunan penjualan yang dialami oleh peternak juga sejalan dengan penelitian dari Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas).
Lembaga tersebut memproyeksikan penurunan jumlah orang yang berkurban sekitar 90 ribu orang pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2022.
Akibatnya, potensi ekonomi kurban pada tahun ini hanya mencapai Rp 24,5 triliun, yang berasal dari 2,08 juta orang yang berkurban. Angka ini lebih rendah daripada tahun 2022 yang mencapai Rp 24,3 triliun dari 2,17 juta orang yang berkurban.
Pukulan Resesi Global
Direktur Ideas, Yusuf Wibisono, menjelaskan bahwa dari 2,08 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi berkurban tahun ini, kebutuhan akan kambing dan domba menjadi yang paling tinggi dengan total 1,23 juta ekor. Sedangkan sapi dan kerbau hanya sekitar 505 ribu ekor.
Yusuf menjelaskan bahwa estimasi penurunan jumlah orang yang berkurban didasarkan pada dampak resesi global yang menghambat pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait