“Hasil investigasi Tim dari Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian (SISTIK) dan Direktorat Intelijen Keimigrasian Ditjen Imigrasi menunjukkan bahwa yang bocor hanyalah data teks saja. Struktur data teks tersebut bukanlah data yang digunakan oleh Ditjen Imigrasi saat ini,” jelasnya.
Selain itu, Fikri juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir apabila ingin mengajukan permohonan paspor. Fikri menegaskan bahwa masyarakat harus selalu berpacuan pada sumber-sumber yang kredibel dalam menangkap informasi.
"Kita tidak boleh asal mendengarkan atau membaca informasi. Kita harus selektif dalam memilih data. Hasil investigasi Ditjen Imigrasi menunjukkan bahwa tidak ada kebocoran. Sebabnya masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir apabila ingin mengajukan permohonan paspor,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam upaya untuk memastikan bahwa data paspor tersebut benar-benar aman, Tim SISTIK dan Direktorat Intelijen Keimigrasian Ditjen Imigrasi telah melakukan investigasi dengan berkoordinasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait