Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina menjelaskan, Jembatan Otista baru memiliki panjang 50 meter dan lebar 17 meter. Lebar jembatan baru ini bertambah hampir dua kali lipat dari besaran awal yang hanya 9 meter dengan panjang 35 meter.
Jembatan Otista lama yang awalnya hanya memiliki dua lajur kendaraan, satu jalur sepeda, dan dua jalur pedestrian kini jauh lebih lebar dengan empat jalur kendaraan, satu jalur sepeda, satu jalur trem (sementara ditutup aspal dan digunakan untuk kendaran) dan dua jalur pedestrian.
Jembatan Otista juga tampak lebih estetik dibanding sebelumnya. Jembatan yang melintang di atas Sungai Ciliwung ini dijaga dengan railing konsep kolonial berbahan GRC dan berwarna putih yang akan menyala di malam hari. "Untuk lampu penerangan jalan umum dipasang oleh Dishub sementara pakai eksisting sampai tahun depan. Selanjutnya tahun depan akan digarap Dishub, model perencanaannya ada di Dishub," ujar Rena.
Bagian bawah Jembatan Otista juga ditata dengan cantik sebagai desk inspeksi yang instagramable. Selain untuk memantau kondisi Sungai Ciliwung, desk inspeksi itu juga dapat digunakan sebagai spot foto. "Latar pelengkung Jembatan Otista lama kami pertahankan, karena sebelumnya diduga sebagai Cagar Budaya. Pelengkung itu kami cat putih dan akan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, edukasi mengenai nilai budaya," katanya.
Warga para pejalan kaki lalu lalang menikmati wajah baru Jembatan Otista sesaat usai diresmikan. (Foto : Istimewa)
Berbeda dari jembatan lama, Jembatan Otista baru tidak akan memiliki plang nama. Rena menjelaskan sejak awal konsep yang diusung tidak menyertakan papan nama. "Tapi kalau memang mau (ditambahkan nama) bisa diusulkan untuk dibuatkan tahun depan," jelasnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait