“Sulit untuk tidak percaya acara Harlah Muslimat NU tidak digunakan untuk kepentingan politik (Ibu) Khofifah sebagai Tim Sukses Prabowo-Gibran. Dengan format mobilisasi massa, besar kemungkinan akan ada deklarasi politik dalam momentum tersebut,” sambungnya.
Apalagi dalam susunan acara yang beredar, program acara tampak dibuat asal-asalan tidak memperhatikan kenyamanan dan kesehatan para peserta. Jalil menyebut acara yang berlangsung pada tengah malam itu, tidak mengindahkan kepentingan kader-kader Muslimat yang kebanyakan ibu-ibu tua dan lansia.
"Kader Muslimat NU itu ibu-ibu tua dan lansia. Susunan acaranya (yang berlangsung sejak Pkl 00.00 WIB) tidak memperhatikan kesehatan mereka dan kepentingan mereka di kamar kecil (restroom) untuk membersihkan hadas serta bersuci. Ini tentu akan mendzalimi mereka,” tutur dia.
Jalil mengaku orang tuanya yang merupakan kader Muslimat juga sudah menerima informasi terkait peringatan Harlah Muslimat NU ke-78 yang berlangsung di Jakarta. Namun demikian, orang tuanya belum bisa memastikan keikutsertaannya dalam momentum tersebut. Menurut Jalil, ibunya masih mempertimbangkan aspek kesehatan dan kebersihan diri (thaharah) jika hadir di dalam agenda itu.
Rundown Acara Harlah Muslimat NU Ke-78. (Foto: Istimewa)
“Ibu saya mengaku terpaksa mendatangi acara tersebut. Selain karena adanya mobilisasi, dirinya menyebut ini sebagai Khidmah kepada organisasi,” tutur dia.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait