Sebagai contoh, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dengan tegas mengungkap adanya politikus yang terafiliasi dengan industri ekstraksi pertambangan dan energi. Koordinator Jatam, Melky Nahar, menyoroti bahwa sebagian besar paslon dan tim pemenangan adalah pebisnis tambang yang operasional perusahaannya merugikan rakyat.
Meskipun survei LSI menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi, dan elektabilitas Paslon 02 juga mengalami kenaikan, namun terlihat adanya upaya framing dan propagandan yang massif terkait isu pemakzulan Jokowi.
Situasi ini dimanfaatkan oleh lawan politik untuk merebut suara, terutama dari kalangan milenial dan generasi Z yang mendominasi jumlah pemilih di Indonesia. Oleh karena itu, elemen pemuda dan mahasiswa, bahkan perguruan tinggi, dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi "Makzulkan Jokowi" dengan tujuan menggerus elektabilitas rival mereka.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait