Menurut Azhari, dengan kepastian posisi PDIP sebagai oposisi, maka potensi koalisi pemerintahan yang gemuk juga bakal dihindari. Kondisi tersebut, ungkap Azhari, sangat bermanfaat bagi terwujudnya pemerintahan yang demokratis yang menguntungkan kepentingan publik.
“Setidaknya bagi publik, jika PDIP menjadi oposisi, maka harapan dan aspirasi publik akan disuarakan lewat partai wong cilik tersebut. Check and balances terjadi, hak-hak rakyat tidak lagi dikebiri. Partisipasi dan pengawasan publik juga akan menjadi lebih kuat,” tegas Azhari.
Terkini, eks Politisi PDIP Maruarar Sirait menyebut masih adanya peluang PDIP merapat kepada koalisi Prabowo-Gibran. Maruarar beralasan kehadiran PDIP dalam koalisi Prabowo-Gibran akan membuat kerukunan elite pemerintahan dan persatuan yang lebih kuat untuk membangun Indonesia ke depan.
“Kalau buat kepentingan bangsa dan negara untuk kerukunan, kenapa tidak mungkin,” ucap Maruarar.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait