JAKARTA, iNewsBogor.id - Dewasa ini, banyak generasi milenial dan gen Z yang mulai memasuki masa kerja mengeluhkan sulitnya mencari lowongan pekerjaan.
Pasalnya, jumlah angkatan kerja baru yang terus meningkat tak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan di sektor informal.
Fenomena yang penuh anomali ini disorot oleh Danang Girindrawardana, pelaku usaha sekaligus pemerhati politik tanah air.
Ia menuturkan bahwa menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa tahun terakhir menunjukan tren penurunan penciptaan lapangan pekerjaan di sektor formal.
Danang juga menyinggung deindustrialisasi pada sektor garmen dan tekstil yang menyebabkan 13.000 tenaga kerja diPHK secara massal pada tahun ini.
Sebagai seorang pelaku usaha sejak muda, Danang mengatakan bahwa tidak banyak yang bisa diperbuat oleh masyarakat, khususnya generasi muda, selain membentuk keterampilan
"Adik-adik lulusan SMA dan perguruan tinggi mestinya juga melihat fenomena ini sebagai salah satu tantangan buat anda untuk semakin bisa meningkatkan diri anda karena dalam situasi persaingan yang saat ini terjadi di mana industri tidak memiliki banyak kemampuan untuk menyerap tenaga kerja," kata Danang pada Rabu, 17 Juli 2024.
Danang mengingatkan kepada generasi muda bahwa banyak perusahaan saat ini yang mengalami masa-masa sulit dalam bisnis sehingga puluhan perusahaan terpaksa merumahkan para karyawan.
Danang berharap agar generasi muda tak berkecil hati, tapi sebaliknya terus mengupgrade diri dan yakin akan kemampuannya entah sebagai pekerja atau memulai wirausaha.
"Banyak pabrik justru melepaskan begitu banyak (pekerja) ribuan bahkan ratusan ribu karyawan dalam situasi yang dihadapi Indonesia saat ini, seharusnya Ini adalah sebuah peluang bagi anda untuk memikirkan Bagaimana karir anda di masa depan karena salah satu cara agar Anda bisa survive di masa depan adalah masuk dunia kerja, membentuk diri Anda menjadi profesional atau membentuk diri Anda menjadi wirausaha," terangnya.
Danang memprediksi jika kebijakan pemerintah belum ada perubahan yang progresif, situasi buruk ini akan terjadi hingga beberapa tahun mendatang.
Disaat kondisi sulit tersebut, ia berharap generasi muda tak patah arang. Hanya menerima kenyataan pahit.
Ia berharap agar generasi muda tak jemu-jemunya untuk belajar sekaligus memperbanyak keterampilan yang relevan dengan tantangan zaman yang ada dihadapannya.
"Nah inilah kemudian yang anda harusnya lakukan; menambahkan skill anda baik mental ataupun teknikal sehingga Anda bersiap menghadapi situasi buruk yang mungkin akan terjadi di Indonesia pada tahun-tahun depan karena dunia persaingan kerja semakin kuat, lawongan kerja semakin mengecil tetapi lulusan sekolah formal semakin meningkat," pungkasnya.(*)
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait