"Dari apa yang dilakukan terlihat jelas bahwa, beliau ini tidak memiliki pemahaman menjadi seorang Menteri. Indonesia adalah negara yang merdeka berdasarkan tumpah darah dan perjuangan. Harusnya orang-orang yang mengisi posisi Menteri Agama memiliki sebuah standar konpetensi untuk menduduki posisi tersebut," ungkap Rizqi.
Menurutnya, mengelola negara tidak bisa serta merta karena keinginan dan pikiran sendiri. Melainkan, harus berpikir banyak faktor, melihat dengan cakrawala yang luas dan memikirkan berbagai kelompok masyarakat.
"Pernyataan Menteri Yaqut ini sungguh menunjukan kedangkalan logika berpikirnya dan jelas menunjukan tingkat keimanannya sebagai muslim," tambahnya.
Sebagai Menteri Agama, Yaqut harusnya menjadi sosok penyejuk umat beragama. Bukan memperkeruh kondisi bangsa yang bisa menimbulkan perpecahan.
"Bagaimana bisa panggilan kemenangan disamakan dengan sebuah suara yang menganggu. Sebagai Menteri Agama seharusnya Menteri Yaqut menjadi sosok penyejuk umat beragama di Indonesia, bukan malah sebaliknya seakan sengaja memperkeruh kondisi bangsa agar terjadi perpecahan," pungkasnya.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait