Meskipun usianya semakin tua, KH Sholeh Iskandar tetap memikirkan kemakmuran dan perekonomian wilayah Leuwiliang dan sekitarnya yang masih tertinggal. Atas inisiatifnya, ia mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Amanah Ummah untuk mempercepat dan mempermudah akses ekonomi dan permodalan bagi kelompok usaha kecil dan menengah (UKM). Kini, BPR Amanah Ummah telah memiliki aset mencapai puluhan miliar rupiah dan diakui sebagai BPRS terbaik di Indonesia melalui berbagai penghargaan. Bank ini memiliki sekitar 30.000 nasabah, yang mayoritasnya adalah pedagang kecil dan UMKM.
Hingga menjelang akhir hayatnya, ulama kharismatik ini terus berjuang membela kepentingan umat. Pada 22 April 1992, umat Islam berduka ketika KH Sholeh Iskandar menghembuskan napas terakhirnya di Bogor, pada usia 69 tahun, dan dimakamkan di Taman Pemakaman Keluarga Barengkok, Leuwiliang, Bogor.
Tidak mengherankan bahwa pada tahun 1995, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajukan KH Sholeh Iskandar bersama empat tokoh lainnya sebagai pahlawan nasional.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait