Teknologi, misalnya, memberikan berbagai alternatif untuk tindakan manusia, namun nilai-nilai dan organisasi sosial yang menentukan pilihan tindakan yang benar-benar diambil.
Contoh sederhana dari interaksi antara manusia dan lingkungan dapat dilihat dari masalah penangkapan ikan dengan jaring apung yang merusak kehidupan laut pada 1980-an. Ketika dampak negatif dari jaring ini terhadap populasi hewan laut diketahui, masyarakat internasional segera bereaksi, mengubah kebijakan perikanan global demi melindungi ekosistem laut. Ini menunjukkan bagaimana informasi dari ekosistem dapat mengubah sistem sosial, yang kemudian mengubah cara manusia berinteraksi dengan lingkungannya.
Dr. Rimun juga menyoroti pentingnya pendekatan terpadu dalam menjaga lingkungan, di mana manusia bukan hanya sebagai pengguna sumber daya alam, tetapi juga sebagai pengelola yang bertanggung jawab. Dengan semakin terancamnya ekosistem Bumi akibat perubahan iklim, deforestasi, dan polusi, peran Ekologi Manusia (Human Ecology) dalam menyelaraskan hubungan manusia dengan lingkungan menjadi semakin relevan.
“Hanya dengan memahami dan menghargai keseimbangan ini, kita bisa mewariskan planet yang layak huni kepada generasi mendatang,” tutup Dr. Rimun.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait