Kalau kebiasaan nasi plus mi terus berlanjut, risiko yang mengintai antara lain obesitas, resistensi insulin, dislipidemia, hingga inflamasi kronis. Apalagi nasi putih dan mi instan punya indeks glikemik tinggi yang membuat gula darah melonjak cepat.
“Kelebihan karbohidrat sederhana dari nasi putih dan mi instan dapat meningkatkan indeks glikemik dan mempercepat lonjakan gula darah. Jika tidak dibarengi asupan protein dan serat yang cukup, efeknya bisa jangka panjang,” jelasnya.
Bukan berarti harus mengucapkan selamat tinggal pada favorit sejuta umat ini. Rosyda menyarankan trik aman: kurangi porsi karbohidrat, tambah protein hewani atau nabati, serta banyak sayuran. Alternatifnya, coba ganti nasi dengan ubi rebus, atau pilih mi rendah karbohidrat seperti mi shirataki yang dipadukan dengan lauk dan sayur.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
