BOGOR, iNewsBogor.id - Di tengah sejuknya Lembah Megamendung, Kabupaten Bogor, sebuah inisiatif unik lahir untuk menghidupkan kembali nilai-nilai leluhur.
Saung Tani Kuta Madangan, yang digagas oleh Wargi Karaton Sumedang Larang, bukan sekadar tempat bertani, melainkan perwujudan dari filosofi kuno "Insun Medal Insun Madangan" yang diwariskan Prabu Tajimalela. Filosofi ini, yang berarti "aku keluar aku menerangi," menjadi kompas moral bagi masyarakat adat untuk menata kehidupan.
Perpaduan Pertanian, Ekonomi, dan Pendidikan
Saung Tani Kuta Madangan lahir dari amanat masyarakat yang mempercayakan lahan seluas 24 hektare untuk dikelola berdasarkan adat dan budaya. Inisiatif ini tidak hanya fokus pada bercocok tanam, tetapi juga mengintegrasikan berbagai aspek untuk menciptakan kesejahteraan:
Lahan Tanam: Sebagai permulaan, sebuah pilot project seluas 1,8 hektare sudah mulai digarap.
Peternakan: Selain pertanian, area ini juga akan menjadi pusat peternakan, membuka sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
Pendidikan: Bekerja sama dengan Emalia Foundation, Saung Tani juga menjadi sarana edukasi yang mengajarkan praktik pertanian yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
