Disa memaparkan, pengelola di lokasi menghimbau agar tamu tidak bergerak secara tiba-tiba ketika beruang menghampiri. Lebih lanjut, Disa memaparkan, pengelola tempat memiliki pengalaman menangani peristiwa serupa. Apabila tamu turun tangan, kemungkinan bisa memperburuk situasi.
Saat beruang mendatangi resepsi pernikahan, pengelola membuat suara keras untuk menakut-nakuti beruang, sementara Disa dan tamu lainnya terus menyantap hidangan. “Kami pikir hal terbaik yang bisa kami lakukan adalah tetap tenang, tetap makan, dan menunggu staf menangani situasi ini," terang Disa. Bahkan, Disa mengaku, ia dan para tamu tidak takut dengan beruang itu.
“Beruang itu sangat lucu. Kami semua hanya ingin membelainya. Dia tidak berbahaya," ujar Disa. Hingga kemudian, pengelola berhasil menangani beruang tersebut dengan memasang barikade. Resepsi pernikahan pun dilanjutkan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta