Tampak seorang emak-emak tidak terima dengan sikap petugas yang menghalau massa ke sudut jalan yang terik karena tidak ada pohon rindang.
"Ngapain pak pakai motor begitu sama kami, kami di sini hanya menyampaikan aspirasi. Itu motor bapak yang besar itu dibeli dari pajak rakyat," kata emak-emak yang menggunakan cadar dan jilbab serba berwarna hitam tersebut kepada aparat kepolisian yang mengendarai motor trail besar.
Sejumlah petugas kepolisian yang berjalan kaki kemudian menenangkan massa meminta massa untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
"Tolong demi ketertiban umum jangan berkerumun, jangan melakukan aksi. Kegiatan ini sudah dilarang oleh pemerintah," kata salah seorang anggota kepolisian yang menghalau massa peserta aksi Reuni 212.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta