"Sulit untuk menggambarkan bagaimana perasaan saya. Itu mengejutkan dan menakutkan tetapi saya harus tetap tenang, mengabaikannya dan terus membaca (Alquran)," kata pria muslim tersebut.
"Prioritas saya adalah membaca Alquran saya dan menyelesaikannya sebelum saya tiba di tempat kerja, karena dia saya tidak dapat melakukan itu."
"Saya benar-benar tidak berpikir saya membaca Alquran dengan keras adalah masalahnya, saya percaya itu adalah alasan untuk mengekspresikan perasaannya dan membuat saya berhenti membaca Alquran karena dia percaya, 'kita seharusnya tidak diizinkan untuk baca doa kami di TfL [Transpor for London]'," imbuh dia.
"Ada lagi (hal-hal rasis) yang dia katakan tidak tertangkap kamera, tapi saya tidak ingin membahasnya," ujarnya.
“Ngomong-ngomong, saya tenang dan mengumpulkan Alhamdulilah tapi saya pikir ideologi dan tindakannya dapat berdampak besar pada orang lain. Saya harap dia menyadari kesalahannya dan mengubah caranya. Semoga Allah membimbingnya ke jalan yang benar," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta