Menurutnya, saat ini yang bergabung memberikan pelayanan di aplikasi ini baru perpajakan.
”Yang lainnya menyusul. Suatu hari nanti semua aplikasi yang ada saat ini akan berkumpul menjadi satu,” ujarnya.
Kang Emil sapaan akrabnya mengaku, adanya aplikasi terpadu itu sebagai respon publik juga selaras dengan pernyataan Menteri Keuangan yang sempat melontarkan kritikan bahwa di Indonesia terlalu banyak aplikasi dalam pelayanannya khususnya di daerah.
”Jadi Super Apps itu kaya omnibuslaw. Mengkonsolidasi, ratusan, ribuan daerah yang bikin yang beda-beda datanya itu dikumpulin satu saja. Asal disiplin semuanya,” jelasnya.
”Butuh waktu (memang), kaya omnibuslaw ratusan peraturan, dikonsolidasi jadi satu peraturan. Jadi Jabar Super Apps itu omnibuslawnya di bidang aplikasi,” lanjutnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik