Menurut Puan, stunting berkontribusi pada siklus kemiskinan yang berkelanjutan. Sebab anak-anak yang menderita stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami keterbatasan pendidikan, kesempatan kerja yang terbatas, dan kemiskinan di masa dewasa.
“Karena itu perempuan harus benar-benar tahu dan paham tentang bahaya stunting, bagaimana agar anak-anak kita tidak terkena stunting, bagaimana agar anak-anak kita bisa lahir dan tumbuh besar dengan sehat. Sehingga mereka bisa menjadi kebanggaan orang tua, keluarga dan bangsa,” ujar Puan.
Mantan Menko PMK ini menjelaskan, stunting dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu saat masa kehamilan ibu sampai anak berusia dua tahun. Puan mengingatkan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting.
“Seperti cukupi konsumsi protein hewani, lalu Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali dan jangan lupa ASI ya Ibu-Ibu,” imbaunya.
Editor : Ifan Jafar Siddik