get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger Pemangkasan Dana Daerah, IAW: Banyak Kepala Daerah Tak Lapor Harta Tapi Teriak Soal Anggaran

Ah Maftuchan: Indonesia Sangat Jauh dari Gagal Sistemik yang Dimaksud PBB

Selasa, 25 Juli 2023 | 11:17 WIB
header img
Direktur Eksekutif The PRAKARSA Ah Maftuchan. (Istimewa)

Selain itu, Maftuch mengaku tidak sepakat dengan pernyataan Anthony Budiawan yang menyebut Indonesia negara gagal sistemik.

Data pada tahun 2022 menunjukkan bahwa belanja kesehatan dan pendidikan Indonesia jauh lebih tinggi dibanding membayar bunga utang.

Pada tahun itu bunga utang yang harus dibayar Indonesia sebesar Rp386,3 triliun. Sementara belanja pendidikan dan kesehatan Indonesia, pada tahun yang sama, mencapai Rp649,3 triliun.

“Data ini menunjukkan belanja kesehatan dan pendidikan sudah otomatis jauh dari angka total pembayaran bunga utang kita tiap tahun. Artinya dari sisi kategori yang dibikin oleh PBB, ya Indonesia tidak masuk di situ,” ujarnya.

“Saya tidak setuju pandangan itu karena tidak berdasar. Kita tidak mau politis, faktual saja. Kalau membaca laporan PBB ini tidak menunjuk Indonesia sebagai negara yang gagal,” imbuhnya.

Zambia Negara Gagal Sistemik

Menurut Maftuch, Republik Zambia dapat menjadi contoh negara gagal sistematis yang dimaksud PBB. Negara yang berada di Afrika bagian selatan ini baru saja mengajukan restrukturisasi dan penjadwalan ulang untuk pembayaran utangnya yang berjumlah kurang lebih 6 miliar Dolar AS lewat forum G20 dan Paris Club.

“Mereka minta rescheduling dengan mekanisme atau pengajuan lewat Paris Club. Mereka mengajukan penjadwalan ulang selama 20 tahun,” tuturnya.

Zambia masuk klasifikasi gagal sistematis lantaran mengajukan pinjaman utang ke International Monetary Fund (IMF), demi bisa membayar bunga utang negara.

“Zambia mengajukan pinjaman ke IMF di September tahun lalu dan disetujui oleh IMF, agar mereka punya uang untuk membayar bunga utang, sekaligus juga untuk membiayai pembangunan karena krisis pandemi,” pungkasnya.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut