JAKARTA, iNewsBogor.id - Terkait penemuan 12 ladang sumber LPG baru yang memiliki potensi produksi hingga 1,2 juta ton, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta pemerintah segera merencanakan pengelolaan secara menyeluruh.
Mulyanto melihat temuan ini sebagai kabar yang menggembirakan karena berpotensi mengurangi impor gas setiap tahun. Oleh karena itu, Mulyanto mendorong Pemerintah, terutama Kementerian ESDM, untuk segera merumuskan strategi pengelolaan sumber gas ini.
Pemerintah diminta untuk memaksimalkan peran SKK Migas, Pertamina, dan perusahaan BUMN lainnya dalam mengelola ladang-ladang tersebut. Ini dianggap sebagai langkah utama untuk memastikan manfaat maksimal bagi rakyat dari hasil produksi gas tersebut.
Mulyanto juga mempertanyakan alasan mengapa Pemerintah baru mengidentifikasi potensi LPG ini saat ini, sementara seharusnya sudah dilakukan sejak dulu. Hal ini menimbulkan dugaan keberadaan mafia impor migas yang mempengaruhi kebijakan Pemerintah.
Oleh karena itu, Mulyanto menyatakan bahwa Pemerintah harus merevitalisasi ekosistem industri LPG untuk menghindari campur tangan mafia yang merugikan negara.
"Ini adalah temuan yang menarik. Dengan pasar domestik yang jelas, investor tertarik akan banyak berinvestasi, asalkan Pemerintah memberikan fasilitas dan insentif yang diperlukan. Pemerintah tidak boleh kalah dalam menghadapi mafia impor ini," ujar Mulyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/11/2023).
Menurut Mulyanto, penemuan LPG ini akan membantu Indonesia mengurangi impor LPG serta mengurangi defisit perdagangan migas.
"Kita akan mendapatkan manfaat ganda. Dengan meningkatnya produksi domestik, penyerapan tenaga kerja juga akan meningkat, sekaligus menurunkan defisit perdagangan migas," katanya.
Editor : Lusius Genik NVL