JAKARTA, iNewsBogor.id - Calon Presiden (Capres) RI Anies Rasyid Baswedan menegaskan bahwa pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus didasarkan pada kebutuhan terkini di Indonesia, bukan mengikuti selera Menteri Pertahanan.
Pernyataan tersebut dikeluarkan Anies saat sesi tanya jawab dengan Calon Presiden RI Prabowo Subianto dalam debat ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.
Anies, mantan Rektor Universitas Paramadina, menjelaskan bahwa situasi global dan domestik menuntut adanya penguatan alutsista yang sesuai dengan kondisi terkini, seperti ancaman peretasan, penipuan online, judi online, dan terorisme.
"Keputusan untuk membeli alutsista tidak boleh didasarkan pada selera dan preferensi masa lalu, melainkan harus sesuai dengan kebutuhan masa depan," ungkap capres nomor urut 1 tersebut.
Anies menekankan pentingnya peningkatan anggaran pertahanan, namun ia memperingatkan Pemerintah agar tidak keliru menghadapi pergeseran tantangan dan potensi ancaman ke depan.
Negara, menurutnya, harus merancang strategi yang baik dalam menyiapkan konsep ke depan terkait dengan kekuatan pokok minimum (MEF) agar mampu mengatasi tantangan di masa mendatang.
Selain itu, Anies juga menyoroti perlunya Pemerintah fokus dan konsisten dalam meningkatkan investasi sumber daya manusia (SDM), termasuk mengirim calon ilmuwan ke luar negeri untuk memperdalam ilmu alutsista.
"Negara harus memanfaatkan sumber daya lokal dan investasi dalam SDM untuk mengembangkan industri pertahanan domestik," paparnya.
Debat ketiga, yang melibatkan para capres setelah debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Editor : Furqon Munawar