"Budaya, seni, ritus ini perlu pemahaman. Apalagi ada agama. Harus tau wilayahnya. Dalam ilmu antropologi ada kalcer dan ada nacer. Ketika alam (nacer) lebih kuat daripada kalcer (manusia) atau sebaliknya, maka perlu ritus sebagai jembatan penyeimbang. Ritus itu agama, seperti puasa yang dikenal oleh banyak agama agama" terang Kyai Paox Iben Mudhaffar, pengasuh Pesantren Kebudayaan Ndalem Wongsorogo Kaliwungu Kendal.
Pertanyaan berikutnya dilontarkan Sangaji asal Sidoarjo. "Apakah puasa weton sebuah budaya," tanya Sangaji.
Pertanyaan dijawab lugas oleh Gus Benny, pengasuh Pondok Alam Adat Budaya Nusantara. "Puasa sunnah hari Senin dan Kamis. Rosululloh ditanya kenapa puasa sunnah hari Kamis, jawab Rosululloh karena di hari itu amal dinaikkan. Kenapa hari Senin, karena Senin hari lahir saya (Rosululloh). Jadi puasa weton itu silah diterjemahkan sendiri," jawab Gus Benny.
Acara sarasehan budaya ini termasuk yang jarang diadakan, maka ketika informasi acaranya menyebar, otomatis menarik minat para seniman dan budayawan di Jawa Timur.
Editor : Furqon Munawar