get app
inews
Aa Read Next : Eka Hospital Cibubur dan AdMedika Resmikan Executive Lounge untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Memahami Alergi dan Gangguan Imunologi Bersama Dokter Spesialis dari Eka Hospital Cibubur

Kamis, 29 Februari 2024 | 16:46 WIB
header img
Eka Hospital Cibubur. Foto: Istimewa

BOGOR, iNewsBogor.id - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Imunologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Yovita Mulyakusuma, M.Sc, Sp.PD-KAI, FINASIM, memberikan pengajaran kepada masyarakat tentang alergi dan gangguan imunologi.

Yovita menjelaskan bahwa alergi adalah respons tubuh yang berlebihan terhadap zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya, yang disebut alergen.

"Alergen bisa berupa serbuk sari, bulu hewan, makanan tertentu, obat-obatan, atau bahan kimia. Ketika seseorang yang alergi terpapar alergen, sistem kekebalan tubuhnya bereaksi berlebihan dan menimbulkan gejala seperti pilek, bersin-bersin, sesak napas, ruam kulit, bahkan reaksi anafilaksis yang serius," katanya.

Sementara itu, imunologi adalah studi tentang sistem kekebalan tubuh, yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi melalui berbagai lini pertahanan.

Yovita menyatakan bahwa gangguan imunologi melibatkan disfungsi dalam sistem kekebalan tubuh.

"Misalnya, kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengenali sel tubuhnya sendiri sebagai zat asing dan menyerangnya, seperti Lupus, Rheumatoid arthritis, dan lainnya. Di sisi lain, imunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh lemah atau tidak berfungsi dengan baik, sehingga membuat individu rentan terhadap infeksi, seperti HIV/AIDS dan kanker," tuturnya.

Menurutnya, penyebab alergi dan gangguan imunologi beragam dan kompleks, melibatkan faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Riwayat keluarga, jenis kelamin, stress, paparan zat kimia, paparan alergen, diet, infeksi, dan faktor lainnya juga berperan dalam perkembangan kedua kondisi tersebut.

"Gejala alergi meliputi gatal-gatal, mata berair, hidung tersumbat, batuk, sesak napas, dan lainnya, sementara gejala autoimun bervariasi tergantung pada jenisnya, seperti rasa lelah, demam, nyeri sendi, dan lainnya. Gejala imunodefisiensi meliputi infeksi berulang, peningkatan risiko infeksi serius, dan penyembuhan yang lambat dari penyakit ringan," tutupnya kepada iNewsBogor di Bogor, 21 Februari 2024.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut