Ia juga mengungkapkan bahwa para korban mengalami intimidasi, ancaman, dan disuruh melakukan tindakan yang tidak pantas oleh kakak kelasnya.
"Perundungan ini sebagian besar merupakan bentuk ospek di luar sekolah dengan tujuan memaksa mereka untuk masuk ke dalam suatu geng yang disebut Geng Babe," kata Razak.
Awalnya, para korban tidak berani melaporkan kejadian ini kepada orang tua mereka karena diancam oleh kakak kelas. Namun, ketika orang tua mereka mulai curiga dan melaporkan kejadian ini ke pihak sekolah, intimidasi masih berlanjut.
"Waktu berjalan, dan setelah lebih dari sebulan tidak ada tindaklanjut, orang tua korban memutuskan untuk membuat laporan polisi pada 13 September 2023," tambahnya.
Meskipun para korban dan terduga pelaku telah dimintai keterangan oleh pihak berwenang, penanganan kasus ini terasa lambat. Orang tua korban berharap agar kasus ini segera diselesaikan, karena anak-anak mereka telah menderita secara psikis dan mental akibat perundungan tersebut.
Tanpa dukungan terus-menerus dari orang tua, mereka khawatir anak-anak mereka akan kesulitan dalam proses belajar di sekolah. Mereka menekankan pentingnya pihak sekolah untuk mengambil tindakan yang tepat agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Editor : Ifan Jafar Siddik