“Maafkan kami, Pak Sendi. Kami hanya ingin mengucapkan terima kasih atas kebaikan Bapak. Namun, sebagai orang kecil, kami tidak bisa memberi balasan yang setimpal. Kami hanya membawa hadiah satu sisir pisang dan talas saja,” ungkap Mak Enah.
Sebelumnya, Sendi pernah mengajak istrinya sahur keliling ke rumah-rumah warga kurang mampu, termasuk di rumah Mak Enah. Setelah melihat kondisi rumahnya yang tidak memiliki kamar dan sumur, Sendi menawarkan untuk membangun sumur.
Menurut Sendi, tindakan itu semata-mata dilakukan atas panggilan hati sebagai tanggung jawab moral dan sosial untuk membantu siapa pun yang membutuhkan, selama dirinya mampu melakukannya. Termasuk membantu Mak Enah membangun sumur.
Menerima hadiah pisang dan talas, Sendi merasa sangat terharu dan bahkan malu. Ini terlihat dari ekspresi matanya yang berkaca-kaca saat memeluk Mak Enah.
"Jujur, saya merasa terharu dan malu. Mengapa? Karena apa yang saya berikan kepada mereka tidak sebanding dengan balasan mereka. Tapi, mereka mencari-cari rumah saya hanya untuk mengucapkan terima kasih," katanya.
Editor : Ifan Jafar Siddik