Dian menilai bahwa Kadin merupakan sebuah organisasi profesional yang diisi oleh para pengusaha terkenal dan terhormat. "Tapi kok mengarahkan kelompok preman untuk merebut sekretariat, padahal sekretariatnya itu disewa oleh Pak Arsjad Rasjid," ungkapnya.
Dian Rahadian juga menyoroti perlakuan tidak menyenangkan yang dialami Sekjen MPN Pemuda Pancasila, Arif Rahman, saat mencoba melakukan mediasi. Arif, yang datang ke lokasi untuk mencari solusi damai, justru disambut dengan tindakan intimidasi oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. Mereka bahkan melemparkan kaleng dan diduga mencoba melakukan pengeroyokan.
"Dari sisi kader Pemuda Pancasila tentu kami bereaksi keras. Banyak kader Pemuda Pancasila, terutama yang dekat Jakarta akan beramai-ramai masuk ke Ibu Kota, karena mereka merasa tidak terima Sekjen kita diperlakukan seperti itu," tegasnya.
"Termasuk Jawa Barat, ini 27 kabupaten/kota sudah mau masuk ke DKI, belum Banten, Jawa Tengah dan sebagainya," lanjutnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta